WAY PENGUBUAN (9/9/2024) – Sebuah aksi tawuran brutal berhasil dicegah di Kampung Putra Lempuyang, Kecamatan Way Pengubuan, Lampung Tengah, pada Minggu, 8 September 2024. Sebanyak 12 anak-anak dan remaja yang kedapatan membawa senjata tajam terpaksa harus berurusan dengan Linmas setelah tertangkap basah hendak menyerang seorang pelajar SMP, Andreas Ivan Saputra.
Mereka, dengan penuh keberanian, nekat membawa tiga senjata tajam dan berniat melabrak Andreas di Kampung Trimulyo, Kecamatan Seputih Mataram. Beruntung, Linmas yang sedang patroli tak tinggal diam dan segera mengamankan mereka sebelum rencana jahat itu terlaksana.
Kapolsek Way Pengubuan, AKP Akmaludin, menegaskan bahwa tindakan para bocah ini berhasil digagalkan, dan mereka langsung diamankan serta dibawa ke Balai Kampung Putra Lempuyang sekitar pukul 15.00 WIB.
“Dua di antara mereka masih SD, sementara sisanya pelajar SMP,” ungkap Akmaludin, Senin, 9 September 2024.
Kisah ini bermula dari tatapan tajam antara Andreas dan seorang provokator bernama Afreza Ali Bigit saat keduanya mengendarai motor. Tanpa sebab, Afreza menantang Andreas untuk berkelahi, tapi Andreas memilih untuk tidak menggubris.
Namun, malam harinya, Afreza tidak berhenti. Ia berhasil mendapatkan nomor telepon Andreas dan langsung melancarkan ancaman.
“Afreza mengancam akan mendatangi dan mengeroyok Andreas bersama pasukan bersenjata tajam pada pukul 02.00 WIB,” jelas Kapolsek.
Skenario ini terbongkar ketika Linmas yang curiga melihat 12 anak nongkrong di jembatan sambil membawa sajam. Saat ditanya, salah satu dari mereka dengan polos mengaku akan menyerang seseorang di Kampung Trimulyo. Tak butuh waktu lama, mereka semua dibawa ke balai kampung.
“Setelah dibina, mereka diminta membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan tindakan anarkis di kemudian hari,” tegas Akmaludin.
Ia juga menegaskan bahwa tindakan tawuran, apalagi menggunakan senjata tajam, sangat berbahaya dan melanggar hukum. Akmaludin mengingatkan bahwa faktor keluarga, pergaulan bebas, dan gengsi sering menjadi pemicu tindakan seperti ini.
“Orangtua harus lebih peduli agar anak-anaknya tidak terjerumus dalam tindakan yang merugikan,” tutupnya.
(BANG WAHYU)