SUKADANA (27/10/2024) – Di tengah perladangan Desa Sukadana Tengah yang biasanya sunyi, tiba-tiba terdengar deru suara kendaraan bermotor mendekat dari segala penjuru.
Sabtu sore, di balik hijauan dan di antara pepohonan, arena sabung ayam yang meresahkan warga itu dipenuhi para pengunjung. Namun, tanpa mereka sadari, sore itu bukan hanya kerumunan manusia yang datang—satuan polisi dari Polsek Sukadana juga telah mengepung lokasi.
Dipimpin langsung oleh Kompol Zulkarnain, Kapolsek Sukadana, dan didampingi Wakapolsek Iptu Wahyu Rihadhi, operasi yang mulanya biasa ini berubah menjadi aksi sergap.
Berdasarkan informasi dari masyarakat yang sudah jengah dengan keramaian dan suara bising sabung ayam, pihak kepolisian menyusun strategi untuk menggerebek arena tersebut. Berbekal semangat memberantas perjudian, mereka menyusuri perladangan yang sudah lama dianggap menjadi ‘surga' sabung ayam.
Namun, saat petugas tiba di lokasi, para penjudi tampaknya lebih lincah. Derap kaki yang kabur, sayap ayam yang terkepak ketakutan, hanya menyisakan keheningan dengan Sepeda motor berbaris, seolah menjadi saksi bisu kegelisahan para penjudi yang meninggalkan arena dengan tergesa.
“Para pelaku berhasil kabur, tapi kami berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang mereka tinggalkan begitu saja,” ujar Kompol Zulkarnain pada Minggu, 27 Oktober 2024.
Barang bukti yang tertinggal pun tak kalah menarik: 49 sepeda motor berbagai merek, empat ayam jantan yang tampak lelah, tujuh tas untuk mengangkut ayam, dua bak air, hingga sepasang jam dinding yang seolah menghitung mundur waktu mereka.
Bahkan, ada 12 pasang sandal yang tergeletak berantakan, seakan-akan para pemiliknya melarikan diri tanpa sempat mengenakan alas kaki. Kini, barang-barang tersebut telah dipindahkan ke Mapolsek Sukadana.
(BANG WAHYU)