NOWTIZEN.TV, LAMPUNG (5/9/2023) – Bentrokan antara dua kelompok pencak silat Indonesia pecah di stasiun kereta api di Taiwan, Sabtu kemarkn lalu mengakibatkan korban tewas.
Insiden tersebut menyebabkan satu orang WNI berusia 32 tahun tewas akibat luka tusuk, satu WNI lain berusia 21 tahun mengalami cedera serius usai ditikam empat kali, sementara 29 orang lainnya ditangkap.
Dilansir Taiwan News, bentrokan dipicu perbedaan pendapat mengenai pelatihan pencak silat. Kedua kelompok pencak silat pekerja migran Indonesia (PMI) yang semula berkumpul untuk diskusi, justru berujung dengan bentrokan.
Bentrokan ini terjadi di luar stasiun kereta Changhua. Beberapa pelaku yang terlibat bentrokan diketahui membawa senjata, hingga menyebabkan beberapa orang luka parah.
“Ambulans tiba di lokasi kejadian dan menemukan seorang pasien tanpa tanda-tanda kehidupan. Pasien tersebut berusia sekitar 32 tahun dan merupakan pekerja migran asing,” kata kepala Pemadam Kebakaran Distrik Timur Changhua, Bai Yongwen.
Polisi Taiwan pun segera mengerahkan dan memperluas upaya pencarian tersangka. Dalam waktu kurang dari 16 jam, tersangka utama pembunuhan yakni WNI berusia 24 tahun, ditangkap di kota Taichung.
Tersangka kemudian membawa polisi ke selokan di sebelah Jalan Jixiang di Changhua dan menemukan pisau yang diduga digunakan untuk melakukan pembunuhan.
Selain pisau, senjata lainnya seperti parang, pedang samurai, pisau melengkung, nunchaku, obeng, arit, pisau serbaguna, dan barang-barang lainnya juga disita di tempat bentrok itu terjadi.
Hingga kini 15 tersangka telah dipindahkan ke Kantor Kejaksaan Distrik Changhua untuk diselidiki atas tuduhan pembunuhan, penyerangan, dan terlibat dalam perkelahian yang berujung kematian.
Untuk menindaklanjuti kasus ini, pihak berwenang juga telah menginformasikan broker dan perusahaan tempat PMI ini bekerja, untuk menindak sesuai kebijakan manajemen.
Selain itu pihak berwenang juga telah memberitahu perwakilan RI di Taiwan, untuk membantu keluarga korban mengurus pemakaman.
Sementara itu, Kepala Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Umtingah mengatakan, korban yang meninggal dunia tersebut merupakan salah satu warganya.
“Informasi yang kami terima, memang betul, yang meninggal dunia itu adalah warga Karanggandu. Dia itu kembar, nah kembarannya juga jadi korban, informasinya luka,” kata Umtingah, Selasa. 5 September 2023
Menurut Umtingah, pihak desa mengaku belum bisa mengkonfirmasi lebih lanjut terkait informasi tersebut ke pihak keluarga.
“Kami belum tahu detail kejadiannya seperti apa, keluarga masih belum bisa dikonfirmasi, kami maklum,” jelasnya.
Umtingah menjelaskan korban yang dikabarkan meninggal dunia tersebut merupakan kakak dari kembarannya. Yang bersangkutan telah dua kali merantau ke Taiwan.
“Kalau tidak salah bulan sembilan itu kontraknya akan habis. Sedangkan adiknya juga sudah lama, hanya saja dia menyusul,” jelasnya.
Saat ini, pihak desa masih menunggu informasi lebih lanjut dari pemerintah Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Trenggalek maupun pemerintah pusat.
“Selanjutnya bagaimana, kami masih menunggu,” katanya.