SUKADANA (9/9/2024) – Kantor Bawaslu Lampung Timur kembali memanas saat puluhan massa menggeruduk dan membakar ban mobil di depan kantor pada Senin, 9 September 2024. Massa yang tergabung dalam aliansi masyarakat Lamtim ini menuntut keras penolakan terhadap “kotak kosong” dalam Pilkada 2024.
Sekitar 80 orang turun ke jalan, menggelar aksi dengan pengawalan ketat ratusan aparat. Aksi ini merupakan lanjutan dari unjuk rasa serupa pada Jumat, 6 September 2024 lalu, di mana ratusan massa yang terdiri dari Paguyuban Warga Panginyongan (PWP) dan elemen masyarakat kelas bawah, sudah lebih dulu menyuarakan protesnya.
I Nyoman Swasjaya, salah satu pentolan aksi, mengecam keras keberadaan calon tunggal yang dianggap hanya akan membuang-buang anggaran negara. Ia mendesak Bawaslu bertindak tegas mencegah calon tunggal yang hanya melawan kotak kosong.
“Jangan main-main dengan demokrasi! Kalau tuntutan kami diabaikan, kami akan turunkan lebih dari dua ribu orang,” ancam Nyoman dengan nada keras.
Tak hanya menolak kotak kosong, Imam Hanafi, salah satu orator lainnya, mendesak Bawaslu agar segera memproses pendaftaran pasangan calon Dawam-Ketut yang sebelumnya sempat terganjal.
Sementara itu, Syahrul Bahri, demonstran lain, mendesak agar Bawaslu segera merekomendasikan kepada KPU Lamtim untuk menerima pendaftaran pasangan tersebut, dan menuduh penolakan KPU sebagai pelanggaran hak asasi.
“Bawaslu harus cepat bertindak, jangan tunggu sampai batas waktu 21 September,” desaknya tajam.
(BANG WAHYU)