LABUHAN RATU (21/6/2024) – Puluhan alat elektronik warga di dusun Subing Jaya 2 dan Mega Sakti, desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, mengalami kerusakan dan tidak dapat dioperasikan seperti semula, bahkan beberapa diantaranya terbakar. Warga menyebut, dalang dari rusaknya alat elektronik mereka gegara keberadaan menara BTS didua dusun tersebut, dampak dari imbas petir.
Kepala desa Rajabasa Lama, Zunaidi, mengatakan didesanya ketempatan dua unit tower pemancar telekomunikasi punya PT. Mitratel. Yaitu, dibilangan dusun Subing Jaya 2 dan dusun Mega Sakti.
Belakangan ini, warga didua dusun itu mengadukan permasalahan tersebut kepada pemerintahan desa dan meminta untuk memfasilitasi penggantian alat elektronik yang rusak akibat imbas petir PT. Mitratel.
“Karena tidak memiliki pengetahuan untuk mengajukan kompensasi dan penggantian, warga kemudian meminta pemerintahan desa Rajabasa Lama untuk memfasilitasi persoalan tersebut,” ujar Zunaidi pada Jum'at, 21 Juni 2024
Meski demikian, setelah ia berkoodinasi dengan Nurohman, karyawan PT. Mitratel perihal penggantian alat elektronik warga yang rusak, alih-alih mendapat tanggapan yang baik, permintaan warga tersebut ditanggapi dengan acuh.
“Rasa-rasanya, Nurohman, karyawan PT. Mitratel itu cuek atas permintaan warga,” kata kepala desa
Menurut Zunaidi, permintaan warga untuk penggantian alat elektronika yang rusak karena imbas petir dari menara pemancar PT. Mitratel, merupakan hal yang sudah sepatutnya ditanggapi, bukan malah diabaikan. Hal itu sebagai tanggung jawab kepada masyarakat yang berada dalam lingkungan towernya.
“Masyarakat minta diganti alat elektronik yang terkena sambaran petir karena imbas dari tower. Kemudian masyarakat mengajukan kompensasi atas imbas tersebut. Sesederhana itu,” terang Zunaidi
Zunaidi menerangkan, dalam waktu dekat, masyarakat dan pemerintahan desa bakal mengambil sikap tegas atas perlakukan dari pihak PT. Mitratel yang dinilai tidak berniat menyelesaikan persoalan imbas petir.
“Ada kemungkinan kami akan mencabut izin lingkungannya. Sebab, selama puluhan tahun tower ini tidak ada kontribusi ke masyarakat ataupun ke desa yang sesuai dengan kewajibannya,” katanya
(BANG WAHYU)