SUKADANA (20/5/2024) – Keluarga pasien rawat inap di RSUD Sukadana mengeluhkan beragam fasilitas yang dinilai tidak layak dan pelayanan yang kurang memuaskan.
RV, demikian keluarga pasien itu, pada Senin, 20 Mei 2024, mengatakan sudah 4 hari menemani sang mertua yang terbilang lanjut usia. Mertuanya, merupakan peserta BPJS PBI alias KIS.
Pada fasilitas RSUD, dia menemukan kebersihan kamar mandi yang terabaikan serta pengapnya ruang rawat inap pasien BPJS kelas 3.
“Kamar mandi umum, tidak terawat dan beraroma tak sedap. Sementara gayungnya, ada yang sudah pecah-pecah, ada yang berkerak hitam, ada pula yang tak bergagang yang dilengkapi dengan closed yang mampet dengan genangan air di lantai,” ujarnya
Kemudian, ucap dia, dikamar pasien BPJS, dalam satu ruangan, ranjang pasien jumlahnya lumayan banyak. Namun, tidak sebanding dengan jumlah kipas angin. Selain itu, antara ranjang satu dengan lainnya tidak diberi sekat alias tirai pembatas.
“Pasien maupun keluarga pasien seakan tidak ada privasi, jika ada pasien yang telanjang karna sakit yang dideritanya dan harus buang air kecil maupun air besar di atas ranjang rumah sakit, maka semua orang di dalam ruangan itu dapat melihatnya,” urainya
Selain fasilitas, pada pelayanan di RSUD Sukadana juga membuatnya mengeluarkan energi ekstra. Sebab, beberapa kali dia menemukan ruang jaga perawat pasien BPJS kelas 3 kosong. Sehingga, saat membutuhkan perawat, harus ke ruangan perawat BPJS kelas lainnya.
“Ruangan perawat jaga siaga di ruangan BPJS kelas lll tidak ada, jadi jika butuh perawat kita harus mencari ke ruangan BPJS kelas ll,” katanya
RV menyebutkan, sebagai warga kelahiran asli Sukadana, merasa prihatin atas beragam hal yang menurutnya kurang memadai untuk Rumah Sakit berplat merah.
“Penangannya yang lambat, stok darah yang kurang, kamar mandi yang rusak dan bau, ruangan yang tidak ada tirai pembatas antara pasien lain, ruangan yang panas, dan masih banyak lainnya melengkapi mirisnya hak-hak pasien di RSUD Sukadana,” kata dia lagi
(AND/BANG WAHYU)