NOWTIZEN.TV, PUBIAN (12/3/2024) – Memasuki awal bulan suci Ramadhan 1445 H ini, Satgas TMMD ke 119 Kodim 0411/KM memberikan penghormatan dengan setinggi-tingginya, hal tersebut dapat dilihat dari diberikannya warga kesempatan untuk menyambutnya bersama keluarga masing-masing untuk menyesuaikan diri atau melakukan orientasi perubahan kebiasaan dari biasa makan menjadi menahan lapar di siang hari.
Bertempat di Posko TMMD, Komandan SSK Satgas TMMD ke-119 Kodim 0411/KM Lettu Inf Sukamto, sedang bersama anak-anak warga Kampung Gunung Haji yang sedang menunggu waktu mengaji di Masjid Baiturrahman, Komplek Ponpes Nurul Wathon Pubian, Lampung Tengah. Selasa, 12 Maret 2024
Merasa bukan seorang ustadz, Lettu Inf Sukamto mulai mengajak Fariz, Ibrahim, Dewi dan teman lainnya untuk mendekarkan hikmah kedisiplinan bagi seorang anak di bulan suci Ramadhan melalui cerita-cerita hikmah.
Bagi Lettu Inf Sukamto, dengan menceritakan cerita hikmah di bulan suci Ramadhan kepada anak-anak, akan membuahkan banyak dampak positif bagi perkembangan mental anak-anak itu sendiri. Ia berharap, melalui cerita ataupun kisah hikmah, dapat membantu anak-anak untuk lebih memahami dan memperkuat keyakinan keagamaannya semenjak dini serta dapat memahami nilai-nilai yang terkandung dalam agama Islam dengan lebih mudah dan menyenangkan.
Dalam cerita yang disampaikan Lettu Inf Sukamto, ia menampilkan sosok seorang anak dengan sebutan Fariz yang dalam suasana hati senang lantaran sedang bersiap-siap melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Seperti diketahui, dengan berpuasa, berarti menahan lapar dan haus semenjak subuh hingga maghrib. Namun, dengan melakukan puasa maka banyak sekali pahala yang akan didapat.
“Pada suatu ketika, tepatnya di bulan Ramadhan, ada seorang anak bernama Fariz, dengan perasaan yang senang ia sedang bersiap-siap untuk melaksanakan ibadah puasa, karena dia tahu dengan berpuasa maka banyak sekali pahala yang akan ia dapatkan. Akan tetapi, Fariz merasa bahwa bukan hanya rasa senang saja maka pahala akan mudah didapat, Fariz menyadari puasa adalah suatu perbuatan menahan lapar dan haus dari mulai subuh sampai magrib,” ujar Lettu Inf Sukamto saat mulai bercerita.
Lettu Inf Sukamto juga tidak lupa menyisipkan pentingnya sikap disiplin. Dengan mengutip sebuah hadist Imam Al-Bukhari yang berbunyi ‘disiplin adalah kunci kesuksesan', ia melanjutkan cerita seputar bulan Ramdhan tidak hanya sekedar puasa. Namun ibadah lainnya seperti shalat berjamaah dan mengaji meskipun badan merasa lemas juga merupakan hal penting.
“Dan berpuasa akan terasa sulit apabila Fariz tidak mendisiplinkan dirinya dengan bangun pada sepertiga sampai akhir fajar untuk melaksanakan makan sahur. Dengan disiplin melawan rasa kantuk supaya dapat melaksanakan makan sahur, berarti Fariz sudah mempersiapkan dirinya untuk bisa menahan lapar dan haus seharian nantinya, tubuhnya akan tetap kuat dalam menjalankan ibadah wajib lainnya seperti sholat berjamaah dan mengaji. Fariz kemudian berfikir, untuk apa ia puasa namun bila akhirnya ia harus tertinggal dalam ibadah lainnya seperti shalat berjamaah dan mengaji apabila tubuhnya lemas karena tak makan sahur. Ingat, Imam Al-Bukhari pernah menyampaikan sebuah hadist yang berbunyi ‘disiplin adalah kunci kesuksesan' untuk itu ayo kita semua belajar disiplin melalui hikmah di bulan Ramadhan ini,” pungkas Lettu Inf Sukamto mengakhiri kisahnya.
(BANG WAHYU)