LAMPUNG BARAT (1/9/2024) – Petani tomat di Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat, lagi kena masalah berat. Ahmad Alpadillah, salah satu petani, bilang dia frustasi banget karena harga tomat terus merosot.
“Harga jual tomat biasanya stabil di 2.500-3.000 rupiah per kilogram, itu cuma cukup untuk balik modal. Sekarang, harganya cuma 500-800 rupiah per kilogram. Ini bukan untung, malah buntung,” ujar Ahmad pada Sabtu, 30 Agustus 2024
Selain harga jual yang menurun, petani juga kelimpungan dengan harga pupuk yang makin mahal dan susah didapat. Modal awal buat nanam tomat jadi super tinggi, sementara untungnya hampir nggak ada.
“Modal awal kami gede banget dengan harga pupuk yang tinggi, sedangkan harga jualnya jatuh. Ini bikin kami putus asa,” jelas Ahmad.
Ahmad berharap Pemerintah Kabupaten Lampung Barat dan pihak-pihak terkait bisa turun tangan langsung dan lihat kondisi petani. Menurutnya, laporan dari jauh nggak bakal cukup nangkep kesulitan yang dihadapi petani.
“Kalau cuma denger laporan, nggak bakal ngerti masalahnya. Coba turun ke lapangan, lihat sendiri gimana nasib kami,” pintanya.
Dia juga bilang banyak petani lain yang nggak berani ngomong tentang kondisi mereka. Tapi, sebagai petani muda, Ahmad merasa perlu bersuara supaya keluhan petani tomat di Lampung Barat didengar pemerintah.
“Mudah-mudahan suara kami didengar dan ada bantuan buat pengadaan pupuk. Kami butuh banget perhatian dari pemerintah,” kata Ahmad.
(BANG WAHYU)