WAY BUNGUR (18/10/2024) – Di tengah gemuruh modernisasi yang konon sudah menyentuh pelosok negeri, kenyataan yang dialami Nopri, warga Dusun IV, Desa Taman Negeri, Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur, terasa seperti ironi yang menyayat.
Selama 12 tahun tinggal di sana, ia menyaksikan jalan di depan rumahnya tak kunjung tersentuh pembangunan. Setiap kali hujan turun, jalan tanah yang ada berubah menjadi kubangan licin dan menantang kemahiran berkendara dalam keseharian warga.
“Kami merasa kurang mendapatkan perhatian,” keluh Nopri pada Jumat, 18 Oktober 2024.
Usulan demi usulan telah diajukan ke pemerintah desa, namun realisasinya masih sebatas harapan yang menggantung di langit yang sama.
Yang membuat hati semakin perih adalah cerita Saipul, warga lain dari dusun itu. Dengan nada penuh kegetiran, ia menceritakan meskipun sudah sepuluh kali kepala desa berganti, bahkan lima kali presiden bertukar wajah, jalan di dusun mereka seolah tetap dalam kegelapan.
“Jalan ini sudah 20 tahun tidak ada pembangunan. Kami hanya menunggu, entah sampai kapan,” tegas Saipul
Sebetulnya, warga di Dusun itu tak meminta sesuatu yang mewah. Mereka hanya ingin jalan yang layak, untuk anak-anak yang bersekolah, untuk para petani yang mencari nafkah, dan untuk keselamatan bersama. Namun, hingga kini yang mereka dapat hanyalah janji yang tak pernah menyentuh tanah yang mereka pijak.
(BANG WAHYU)