PURBOLINGGO (21/12/2024) – Sabtu pagi, 21 Desember 2024, Desa Taman Cari di Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur, Warganya dikejutkan ketika menemukan seorang pria yang telah meninggal dunia, terdampar di saluran irigasi Dusun III. Kejadian yang terjadi sekitar pukul 08.35 WIB.
Triyo Jatmiko, seorang pria berusia 42 tahun, adalah orang pertama yang melihat jasad itu mengapung di saluran air. Dengan hati penuh kepanikan dan rasa ingin tahu, ia memanggil warga lain, termasuk Marsudi, seorang pria tua berusia 70 tahun, untuk bersama-sama mengevakuasi tubuh tersebut. Mereka menggunakan bambu untuk mengangkat jenazah itu.
Tubuh korban ditemukan dalam keadaan tanpa busana, dan busa masih terlihat mengalir dari mulutnya. Tanpa mengenal siapa dia, warga hanya bisa merasa kasihan dan tak habis pikir, mengapa seseorang bisa berakhir begitu tragis, begitu asing di desa yang mereka kenal dengan penuh kehangatan.
Penyelidikan dilakukan oleh petugas kepolisian dari Polsek Purbolinggo dan tenaga medis dari Puskesmas Purbolinggo. Kapolsek, IPTU Emi Suhaimi, memberikan dugaan sementara bahwa korban mungkin menderita epilepsi, melihat adanya busa di mulut korban. Namun, itu hanya dugaan awal, dan tidak memberi jawaban pasti tentang apa yang sebenarnya terjadi pada pria yang seakan tanpa sejarah hidup yang tercatat.
“Dugaan sementara, korban mengidap epilepsi karena adanya busa di mulut,” jelas IPTU Emi Suhaimi, Kapolsek Purbolinggo.
Mayat korban kemudian dibawa ke RSUD Sukadana untuk dilakukan visum. Namun, upaya identifikasi yang menggunakan sidik jari otomatis (AFIS) tidak membuahkan hasil.
Tim INAFIS Polres Lampung Timur pun melaporkan bahwa kemungkinan besar korban tidak tercatat dalam data kependudukan. Tanpa identitas, tanpa siapa-siapa yang mencari, pria itu seperti hilang dari dunia ini begitu saja, tanpa ada yang tahu siapa dia sebenarnya.
Polisi mengamankan sepotong bambu sebagai barang bukti dan memasang garis polisi di sekitar tempat kejadian, namun rasa kehilangan dan ketidakpastian terus menghantui warga desa. Mereka yang merasa mungkin kehilangan seseorang dalam keluarga mereka diminta untuk segera melapor ke Polsek Purbolinggo.
“Dengan segala upaya, kami akan berusaha menemukan siapa dia dan apa yang menyebabkan kematiannya,” kata Kapolsek.
Kini, penyelidikan masih berlangsung, dengan hasil autopsi yang diharapkan dapat menjawab banyak pertanyaan.
(BANG WAHYU)