RAMAN UTARA (12/9/2024) – Kasus tertunggaknya gaji tenaga honorer selama lima bulan di SD Negeri 1 Raman Endra, Kecamatan Raman Utara, Lampung Timur, tak jelas hasilnya. Janji-janji penanganan dari para pejabat terkait kini tak lebih dari angin lalu, sementara mereka yang seharusnya bertanggung jawab memilih bungkam.
Anto Budianto, Koordinator Wilayah Kecamatan Raman Utara, yang sebelumnya berjanji akan mengobservasi masalah ini, kini tak menunjukkan batang hidungnya. Saat dihubungi beberapa kali terkait kelanjutan observasi yang direncanakannya, Anto justru menghilang tanpa sepatah kata pun.
Hal serupa juga terjadi pada Kepala Dinas Pendidikan Lampung Timur. Setelah sebelumnya menyebutkan bahwa Kepala Bidang Pendidikan akan memanggil Kepala Sekolah SD Negeri 1 Raman Endra untuk investigasi, hingga saat ini hasilnya masih abu-abu. Respons yang diterima hanyalah pesan singkat melalui WhatsApp, “Nanti akan dipanggil oleh kepala bidang terkait, terima kasih atas informasinya,” tulisnya pada Sabtu, 7 September 2024.
Imam Hanafi, Sekretaris Pendidikan Lampung Timur juga tak merespon. Suprapto, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas), yang seharusnya memanggil kepala sekolah, justru memilih bungkam saat dimintai konfirmasi perkembangan investigasi.
Lebih mengejutkan lagi, Nurhayati, Kepala Sekolah SD Negeri 1 Raman Endra, diduga memanfaatkan kedekatannya dengan petinggi di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Lampung Timur. Sumber-sumber yang mengetahui situasi ini menyebutkan bahwa kedekatan tersebut menjadi alasan di balik nyali tindakannya menahan gaji honorer. Selain itu, Nurhayati diduga mendapat perlindungan dari seorang anggota organisasi masyarakat (ormas) yang kerap hadir saat rapat dengan para honorer, termasuk pada pertemuan pada 7 September lalu.
Beberapa guru mengungkapkan bahwa pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) selalu diawasi ketat oleh anggota ormas tersebut, yang tampaknya memiliki pengaruh besar terhadap kepala sekolah.
Seorang guru di sekolahan itu juga mengaku bahwa ia diminta berpura-pura menjadi bendahara jika ada LSM atau wartawan yang datang untuk melakukan kontrol sosial.
“Saya orang Lampung, jadi LSM atau wartawan segan sama saya,” katanya pada Kamis, 5 September 2024.
(SAMSUL)