LAMPUNG TIMUR (10/9/2024) — Proyek pemeliharaan berkala jalan pada Penanganan Long Segment Ruas Jalan Sumberejo-Putra Aji 1 kini menjadi sorotan tajam warga sekitar. Pekerjaan yang seharusnya meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan warga justru menimbulkan keluhan serius akibat debu yang tak tertahankan.
Ketua Format Astim, Syamlerro, mengungkapkan bahwa banyak warga yang tinggal di sepanjang jalan tersebut merasa terganggu oleh debu yang terus mengepul dari proyek yang terhenti. “Warga bilang sudah hampir satu bulan pekerjaan ini terhenti, dan hingga Senin siang, 9 September 2024, belum ada tanda-tanda akan dilanjutkan,” ujar Syamlerro.
Musim kemarau yang sedang berlangsung memperparah situasi. Setiap kendaraan yang melintas memicu debu-debu berterbangan, yang tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga mengancam kesehatan warga.
“Debu ini sangat mengganggu, apalagi dalam situasi proyek yang mandek. Warga khawatir terkena Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA),” kata Syamlerro dengan nada prihatin, Selasa, 10 September 2024.
Menurutnya, pemerintah dan pihak rekanan seharusnya bertanggung jawab atas situasi ini. Ia menyoroti metode kerja yang dinilai kurang efektif dan justru membahayakan warga. “Seharusnya pekerjaan dilakukan bertahap, bukan digelar sekaligus dari ujung ke ujung. Kalau terhenti lama seperti ini, debu semakin banyak dan warga yang merasakan dampaknya. Setiap kendaraan lewat, debu naik, dan warga yang kena,” keluhnya.
Syamlerro juga menyayangkan sikap pemerintah yang terkesan abai terhadap dampak kesehatan akibat debu dari proyek yang belum rampung tersebut.
“Kalau warga sampai sakit batuk atau ISPA karena debu proyek ini, tentu mereka yang harus menanggung biaya berobat sendiri. Pemerintah kemana? Mereka hanya peduli apakah proyek selesai atau tidak, tanpa memikirkan efek sampingnya,” tegasnya.
(BANG WAHYU)