SUKADANA (30/8/2024) – Dalam gelapnya malam Kamis 29 Agustus 2024, kabar mengejutkan tersebar luas di seantero Lampung Timur. Mantan Bupati Lampung Timur, Zaiful Bokhari, bersama Wahyudi yang diwakili oleh kakaknya, Hi. Badri, diduga resmi mendaftarkan diri sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lampung Timur di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Berita ini sontak menjadi sorotan, mengingat pasangan ini diusung oleh Partai Gelora, sebuah partai non-parlemen yang selama ini jarang terdengar dalam kontestasi politik besar.
Kedatangan Zaiful bersama rombongannya disambut meriah oleh Ketua KPU Lampung Timur, Wasiyat Jarwo Asmoro, serta anggota dan Ketua Bawaslu beserta jajarannya. Partai Gelora, yang selama ini dianggap sebagai pemain kecil dalam dunia politik, mengejutkan banyak pihak dengan mengusung nama besar seperti Zaiful Bokhari.
Spekulasi pun berkembang pesat. Mungkinkah Zaiful Bokhari kembali mencoba peruntungannya dalam Pilkada 2024 dengan dukungan partai kecil ini? Apakah ini pertanda kebangkitan politik dari akar rumput yang tak terduga? Banyak yang percaya bahwa momen tersebut adalah awal dari babak baru dalam dinamika politik Lampung Timur.
Namun, di balik hingar-bingar dan spekulasi yang beredar, kenyataan ternyata berkata lain. Keesokan harinya, pada Jumat 30 Agustus 2024, Ketua KPU Lampung Timur, Wasiyat Jarwo Asmoro, dengan tegas membantah kabar pendaftaran tersebut.
“Bukan daftar. Tadi malam mereka ke KPU untuk konsultasi,” ujar Wasiyat, mengungkap fakta yang menohok spekulasi yang terlanjur liar. Apa yang disangka sebagai pendaftaran formal ternyata hanya sebatas konsultasi belaka.
Partai Gelora yang hanya memperoleh 1,3 persen suara dalam pemilu 2024, memang memiliki keterbatasan dalam mengusung calon secara langsung. Hal ini sesuai dengan Pasal 11 ayat (1) dalam PKPU 8/2024 yang mengatur syarat akumulasi perolehan suara bagi partai politik untuk bisa mendaftarkan pasangan calon.
Dengan konfirmasi ini, spekulasi yang sempat membakar semangat pendukung Zaiful Bokhari dan Partai Gelora pun harus mereda. Meskipun demikian, langkah ini menunjukkan adanya niat kuat dari Zaiful dan Wahyudi untuk tetap terlibat dalam proses politik. Namun yang pasti, rumor ini telah memperlihatkan betapa dinamis dan tak terduganya arena politik di Lampung Timur. Sebuah momen yang seolah menyiratkan bahwa dalam politik, apa yang terlihat seringkali berbeda dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi.
(BANG WAHYU)