LAMPUNG TENGAH (31/8/2024) – Ada kabar kurang sedap dari Inspektorat Lampung Tengah. Dikabarkan, mereka diduga sering meminta “jatah” dari kepala sekolah dengan alasan ada masalah dalam pemeriksaan. Kepala sekolah yang enggan memberikan upeti dikabarkan bakal menghadapi proses pemeriksaan yang ribet dan berlarut-larut. Bahkan, sebelum pemeriksaan dimulai, mereka harus “ngasih pengertian” terlebih dahulu.
Beberapa kepala sekolah yang pernah berurusan dengan Inspektorat membuka suara. “Kami harus siap-siap nyiapin upeti sebelum pemeriksaan, kalau enggak, urusannya bisa ribet banget. Ironisnya, Inspektorat melarang korupsi tapi malah kami yang dipaksa bayar supaya pemeriksaan nggak bertele-tele,” ungkap salah satu kepala sekolah, Selasa, 27 Agustus 2024.
Senada dengan itu, beberapa kepala sekolah lainnya juga mengeluhkan hal yang sama. Menurut mereka, seharusnya Inspektorat memberikan pembinaan yang bermanfaat, misalnya pelatihan cara bikin laporan yang benar di tingkat kecamatan. Tapi, proses pemeriksaan justru terkesan cuma untuk menargetkan duit. “Kita udah ditarget, minimal harus keluarin jutaan sampai puluhan juta. Belum lagi biaya tambahan buat rokok, transportasi, dan makan,” ujar salah satu kepala sekolah.
Dugaan pungli ini bikin kepala sekolah terpaksa ngakal-ngakalin Dana BOS. “Dana BOS kan buat kebutuhan operasional sekolah, kayak buku dan lemari. Tapi, kami terpaksa narik duit dari Rp3000 sampai Rp5000 per siswa dan bikin belanja fiktif buat nutupin biaya-biaya ini,” jelasnya.
Keluhan lain adalah biaya tambahan untuk makan siang selama pemeriksaan. “Masih diminta uang makan siang juga. Rasanya nggak enak, tapi terpaksa ngikutin supaya prosesnya enggak lama,” tambahnya.
Menanggapi isu ini, Kepala Inspektorat Lampung Tengah, Adi Sriyono, mengaku kaget. Ia menegaskan bahwa pungli oleh ASN Inspektorat tidak bisa diterima.
“Kalau ada bukti soal pungli ini, harus langsung ditindak tegas. Saya butuh bantuan untuk mengungkap kebenaran informasi ini. Kalau ada oknum yang ngelakuin pungli, harus segera dihentikan,” tegas Adi Sriyono.
(BANG WAHYU)